RESENSI NOVEL HUJAN KARYA TERE LIYE
A.
IDENTITAS BUKU
1. Judul buku :
Hujan
2. Warna
sampul : Biru muda dan putih
3. Ilustrasi sampul: Ditengah-tengah
sampul ada tulisan judul novel dengan warna putih, tulisan tersebut di buat
seolah-olah dari bekuan air yang membentuk bayangan diatas genangan air yang
terbentuk karena hujan.
4. Penulis : Tere Liye
5. Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
6. Cetakan : ke-2, Januari 2016
7. Tebal
Halaman : 320 halaman
8. Ukuran : 13,5 x 20 cm
9. ISBN : 978-602-03-2478-4
10. Harga : Rp. 68.000
B. IKHTISAR BUKU
Buku
ini buku yang sangat layak untuk dibaca. Setelah membacanya pasti akan
memberikan kesan tersendiri bagi sang pembaca. Ada hal yang menarik yang dapat
kita ambil dari buku ini. Anak muda yang mempnyai masalah hidup, mungkin buku
ini bisa menjadi salah satu obatnya.
C. KEPENGARANGAN
Darwis
Tere Liye telah menghasilkan belasan novel, dan beberapa dari novelnya telah
diangkat ke layar lebar. Tere Liye adalah nama pena dari Darwis, beliau berasal
dari pedalaman sumatera yang berprofesi sebagai Akuntan. Menulis baginya hanya
sekedar hobi, pengisi waktu luang.
D. SINOPSIS BUKU
Berawal
dari pertemuan Lail dengan Elijah di sebuah ruangan terapi. Lail menemui Elijah
hanya untuk satu tujuan: ingin menghapus ingatannya tentang hujan. Lail sangat
ingin melupakan hujan, baginya hujan selalu turun dimasa tergelapnya.
Delapan tahun yang lalu, 21 Mei
2042. Berita perayaan bayi ke sepuluh miliar lahir ke dunia. Saat itu
pertambahan penduduk bumi tidak dapat lagi dibendung, ketika dunia sedang
mencari jalan keluar permasalahan merebaknya orang-orang di bumi ditambah
krisis air, tiba-tiba alam menyediakan solusinya tersendiri, solusi yang paling
ampuh untuk mengurangi jumlah kepadatan penduduk yang ada di Bumi.
Letusan gunung Purba terjadi sangat
dahsyat, menyemburkan material vulkanik setinggi 80 kilometer yang
menghancurkan apa saja dalam radius ribuan kilometer. Suara letusan terdengar
sampai jarak 10.000 kilometer. Letusan itu tak disangka berhasil mengurangi
jumlah penduduk di dunia hanya dalam waktu hitungan menit.
Letusan gunung berapi itu
menyebabkan Lail yang waktu itu masih berusia 13 tahun, mendadak sebatang kara.
Kedua orang tuanya meninggal dalam
kejadian yang tak terlupakan oleh dunia.
Takdir membawa Lail bertemu dengan
Esok. Laki-laki yang menyelamatkannya dari reruntuhan tangga kereta api bawah
tanah saat adanya letusan gunung yang disusul dengan turunnya hujan . Esok
masih berusia 15 tahun saat itu. Mereka berdua belum tahu apa itu artinya cinta.
Mereka bersama setiap saat dimana ada Esok disitu ada Lail. Pekerjaan menjadi
relawan di pengungsian maupun di dapur umum dijalani dengan suka hati.
Esok adalah anak yang cerdas dan
baik. Ia dan Lail berteman sangat dekat semenjak kejadian itu, Esok pun menjadi
sosok kakak untuk Lail, yang kelak ia akan menjadi sosok yang sangat berharga
bagi Lail.
Suatu hari ada kabar Esok akan
diadobsi oleh orang kaya, hal itu membuat Lail sedih. Mereka harus berpisah,
entah kapan akan bertemu lagi, tak ada yang tahu pasti.
Sementara Lail masuk ke panti
sosial, tempat penampungan anak-anak seusianya. Di Panti Sosial inilah Lail
bertemu dengan Maryam, gadis kecil yang sekamar denannya,yang kelak akan
menjadi sahabat baik Lail. Pekerjaan relawan yang dulu dijalaninya bersama
Esok, kini ia jalani bersama sahabatnya itu. Dengan tegar Lail menjalani
hidupnya, waktu berlalu begitu cepat. Hari berganti hari, iklim pun terus
berubah. Lail beranjak tumbuh dewasa, sambil terus menerka-nerka kemana ujung
kisah hidupnya akan bermuara. Rencana kepergian Esok yang akan memisakkan
mereka membuat Lail frustasi.
Kesedihan Lail menuntunnya untuk
menemui Elijah untuk menghapus ingatannya. Tapi apa daya ia tak mampu menghapus
ingatannya tentang Esok. Akhirnya ia kembali bersama Esok untuk melewati
hari-hari yang terik.
F. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN BUKU
Bahasa
yang digunakan pengarang mudah dipahami dan dimengerti sehingga dapat
memvisualkan pembaca saat menikmati buku ini. Sampulnya menarik. Isi ceritanya
bagus dan cocok untuk bacaan anak muda. Cerita cinta saat remaja. Dapat
menginspirasi pembaca dan memberikan kesan setelah selesai membacanya.
Ada
beberapa bagian yang menggunakan bahasa yang puitis, jadi bagi pembaca yang
awam dengan kata-kata puitisnya menjadi agak bingung.
0 komentar:
Posting Komentar