Jumat, 19 Mei 2017

resensi buku novel Hujan karya Tere liye



RESENSI NOVEL HUJAN KARYA TERE LIYE
A. IDENTITAS BUKU
1.      Judul buku      : Hujan
2.      Warna sampul  : Biru muda dan putih
3.      https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj1ELug_GdYqg01CpJug-o74I9VDf2JYq_UXt882DOsA5jMNc5wpE1pAtU-Z0dLoGsgOk9xBLPnDqIHqhdGKTN_jwBD0TAjbmIBn1pCe0KW15s_MVTeo7YTdoLlIYGdhx-v0N6pXjqrfjo/s320/jual-novel-hujan-karya-tere-liye.jpgIlustrasi sampul: Ditengah-tengah sampul ada tulisan judul novel dengan warna putih, tulisan tersebut di buat seolah-olah dari bekuan air yang membentuk bayangan diatas genangan air yang terbentuk karena hujan.
4.      Penulis              : Tere Liye
5.      Penerbit            : Gramedia Pustaka Utama
6.      Cetakan            : ke-2, Januari 2016
7.      Tebal Halaman : 320 halaman
8.      Ukuran                          : 13,5 x 20 cm
9.      ISBN                : 978-602-03-2478-4
10.  Harga              : Rp. 68.000

B. IKHTISAR BUKU
            Buku ini buku yang sangat layak untuk dibaca. Setelah membacanya pasti akan memberikan kesan tersendiri bagi sang pembaca. Ada hal yang menarik yang dapat kita ambil dari buku ini. Anak muda yang mempnyai masalah hidup, mungkin buku ini bisa menjadi salah satu obatnya.

C. KEPENGARANGAN
            Darwis Tere Liye telah menghasilkan belasan novel, dan beberapa dari novelnya telah diangkat ke layar lebar. Tere Liye adalah nama pena dari Darwis, beliau berasal dari pedalaman sumatera yang berprofesi sebagai Akuntan. Menulis baginya hanya sekedar hobi, pengisi waktu luang.

D. SINOPSIS BUKU
            Berawal dari pertemuan Lail dengan Elijah di sebuah ruangan terapi. Lail menemui Elijah hanya untuk satu tujuan: ingin menghapus ingatannya tentang hujan. Lail sangat ingin melupakan hujan, baginya hujan selalu turun dimasa tergelapnya.
Delapan tahun yang lalu, 21 Mei 2042. Berita perayaan bayi ke sepuluh miliar lahir ke dunia. Saat itu pertambahan penduduk bumi tidak dapat lagi dibendung, ketika dunia sedang mencari jalan keluar permasalahan merebaknya orang-orang di bumi ditambah krisis air, tiba-tiba alam menyediakan solusinya tersendiri, solusi yang paling ampuh untuk mengurangi jumlah kepadatan penduduk yang ada di Bumi.
Letusan gunung Purba terjadi sangat dahsyat, menyemburkan material vulkanik setinggi 80 kilometer yang menghancurkan apa saja dalam radius ribuan kilometer. Suara letusan terdengar sampai jarak 10.000 kilometer. Letusan itu tak disangka berhasil mengurangi jumlah penduduk di dunia hanya dalam waktu hitungan menit.
Letusan gunung berapi itu menyebabkan Lail yang waktu itu masih berusia 13 tahun, mendadak sebatang kara.  Kedua orang tuanya meninggal dalam kejadian yang tak terlupakan oleh dunia.
Takdir membawa Lail bertemu dengan Esok. Laki-laki yang menyelamatkannya dari reruntuhan tangga kereta api bawah tanah saat adanya letusan gunung yang disusul dengan turunnya hujan . Esok masih berusia 15 tahun saat itu. Mereka berdua belum tahu apa itu artinya cinta. Mereka bersama setiap saat dimana ada Esok disitu ada Lail. Pekerjaan menjadi relawan di pengungsian maupun di dapur umum dijalani dengan suka hati.
Esok adalah anak yang cerdas dan baik. Ia dan Lail berteman sangat dekat semenjak kejadian itu, Esok pun menjadi sosok kakak untuk Lail, yang kelak ia akan menjadi sosok yang sangat berharga bagi Lail.
Suatu hari ada kabar Esok akan diadobsi oleh orang kaya, hal itu membuat Lail sedih. Mereka harus berpisah, entah kapan akan bertemu lagi, tak ada yang tahu pasti.
Sementara Lail masuk ke panti sosial, tempat penampungan anak-anak seusianya. Di Panti Sosial inilah Lail bertemu dengan Maryam, gadis kecil yang sekamar denannya,yang kelak akan menjadi sahabat baik Lail. Pekerjaan relawan yang dulu dijalaninya bersama Esok, kini ia jalani bersama sahabatnya itu. Dengan tegar Lail menjalani hidupnya, waktu berlalu begitu cepat. Hari berganti hari, iklim pun terus berubah. Lail beranjak tumbuh dewasa, sambil terus menerka-nerka kemana ujung kisah hidupnya akan bermuara. Rencana kepergian Esok yang akan memisakkan mereka membuat Lail frustasi.
Kesedihan Lail menuntunnya untuk menemui Elijah untuk menghapus ingatannya. Tapi apa daya ia tak mampu menghapus ingatannya tentang Esok. Akhirnya ia kembali bersama Esok untuk melewati hari-hari yang terik.

F. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN BUKU
            Bahasa yang digunakan pengarang mudah dipahami dan dimengerti sehingga dapat memvisualkan pembaca saat menikmati buku ini. Sampulnya menarik. Isi ceritanya bagus dan cocok untuk bacaan anak muda. Cerita cinta saat remaja. Dapat menginspirasi pembaca dan memberikan kesan setelah selesai membacanya.

            Ada beberapa bagian yang menggunakan bahasa yang puitis, jadi bagi pembaca yang awam dengan kata-kata puitisnya menjadi agak bingung.

0 komentar:

Posting Komentar