Rabu, 18 Maret 2015

ceramah untuk para remaja

بسم الله الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Tanam pinang rapat-rapat agar puyuh tak dapat terbang, jawablah salam dengan semangat jikalau anda umat Muhammad.
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
اَلْحَمدُ لِلّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْن وَ بِهِ نَسْتَعِيْن وَعَلَى أُمُوْرِ الدُّنْيَا وَ الدِّيْن أَشْهَدُ أَنْ لَا اِلَهَ إِلَّا الله وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ رَسُوْلُه لَا نَبِيَّا بَعْدَ أَمَّا بَعْدُ.
Pertama-tama dan yang paling utama, marilah kita sama-sama panjatkan puji dan syukur kepada zat yang telah menciptakan dualisme dunia, yang mana tidak akan bertahan satu, jika tidak ada dua, sehingga terciptalah langit dan bumi, bulan dan bintang, lautan dan daratan, miskin dan kaya, sicantik dan siburuk rupa, hingga sempurnalah kehidupan manusia di atas permukaan bumi.
Selanjutnya sholawat yang berbingkaikan salam, marilah kita sama-sama sanjungkan kepada the fast and the fast man Muhammad Shollallah ‘alaihi wasallam yang telah memayungi kita dari panasnya mentari-mentari jahiliyah sehingga kini kita berada dalam kesejukkan dan kedamaian dalam naungan islam.
Yang saya hormati dan ta’ati ketua yayasan YTPNU, dan para alim ulama’ dan dewan guru YTPNU yang saya hormati, serta teman-teman dan wali murid yang saya cinta. Pada kesempatan kali ini, ijinkanlah saya menyampaikan sebuah pidato singkat saya, yang berjudul “Remaja dimasa Moderen
Ma’a syirol muslimin rohimakumullah, mendengar kata “REMAJA” maka pikiran kita akan terbayang pada sesosok anak manusia, yang tengah mencapai masa kejayaannya. Jaya dalam berfikir, jaya dalam berbuat dan jaya dalam bergaul guna menemukan jati diri. Dari sinilah mereka berangkat, jika dulu mereka hanya bisa mengangguk ketika dinasehati orang tua, maka sekarang meraka sudah bisa menggeleng-gelengkan kepalanya, jadinya angguk-angguk dan geleng-geleng. Kalau mereka bisa  menerima semua nasihat dengan baik, maka mereka akan menjadi generasi yang bermartabat. Tapi jika, yang baik mereka tolak, maka akan menjadi remaja yang sering kita lihat disekitar kita. Pagi, siang, sore, belum cukup malampun jadi, ngapain..?? mengaji..? bukan. Belajar..? iya, tapi apa yang meraka pelajari..? belajar untuk mengenal kata “GAUL”
Para hadirin yang berbahagia, semakin lama kita hidup, semakin jauh kita melangkah dan semakin banyak hal yang kita akan tahu, tapi awas..! jangan sampai terbawa arus !, jangan sampai terjerumus ke dalam hal-hal yang membuat rugi ! rugi lahir maupun rugi bathin. Sekarang ini, zamannya modern pak..! serba janggih bu..! serba tegnologi..!. Mau bicara sambil tatap muka….tinggal TRIJI. Mau tau berita tentang dunia yang aptuded…tinggal brosing internet. Mau tau kabar sanak family yang berjauhan….tinggal SMS…Masasyaallah serba mudah..!. Tapi, mengapa dibalik mudah, terbit susah ? ..dibalik kemajuan timbul kemunduran ?. Hanya satu kuncinya…apa..? HATI…mengapa hati?..karna hati kita telah dibutakan oleh nikmatnya dunia. Sangking nikmatnya.., orang tua lupa akan anak, anak lupa bahwa mereka memiliki orang tua sebagai pengarah dan pembimbing dalam hidupnya.
Hadirin yang di rohmati Allah, Rosulullah sollaallah ‘alaihi wa sallam bersabda: “كُلُّ مَوْلُودٍ يُولَدُ عَلَى الْفِطْرَةِ، فَأَبَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ، أَوْ يُنَصِّرَانِهِ، أَوْ يُمَجِّسَانِهِ
yang artinya: “Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitroh, maka orang tualah yang menjadikannya yahudi, atau nasroni atau majusi.” Oleh karnanya, jangan tunggu sampai besok ! mulailah dari sekarang ! jaga anak bapak dan ibu ! dan kita teman-teman..! marilah menjaga keimanan kita agar terhindar dari rayuan gombalnya dunia !. Hidup kita ini Indah..jangan kita sia-siakan..! Karna sedetikpun kita berada di dunia, itu adalah kehidupan. Demikianlah yang dapat saya sampaikan, lebih dan kurang   saya mohon maaf. “Kalau pedang melukai tubuh masih ada harapan sembuh, namun jikalau lidah yang melukai hati, kemana obat hendak dicari. Membajak sawah ketika turun hujan, Kalau ada kata yang salah mohon dimaafkan.
وَأَخِيْرًا اَقُوْلُ لَكُمْ اُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِىْ بِتَقْوَى اللهِ. السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكاَتُهُ

0 komentar:

Posting Komentar